Minggu, 30 Maret 2008

Meneladani Kepribadian Rasulullah SAW

Segala puji hanya untuk Allah, Rabb alam semesta.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah
kepada Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam. Juga kepada keluarga, para sahabat yang
mulia dan para pengikut beliau yang setia hingga hari
kiamat.

Saudaraku yang dimuliakan Allah, Di antara rukun iman
yang kita yakini dalam ajaran agama kita adalah iman
kepada para Nabi dan Rasul yang diutus Allah kepada
umat manusia. Mereka telah menda'wahkan ajaran tauhid
(mengesakan Allah) dan melarang perbuatan syirik
(menyekutukan Allah) yang semua itu terangkum dalam
ajaran agama yang kita cintai, al-Islam. Allah
berfirman : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan
kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu : Jika
kamu mempersekutukan (Rabb), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi". (QS. 39:65).

Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah ke bumi ini
adalah Muhammad shallallahu 'alahi wasallam. Kita
telah memberi kesaksian (syahadah) bahwa beliau
benar-benar seorang utusan Allah dengan kalimat
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Syahadah ini
memiliki konsekuensi membenarkan segala yang datang
dari beliau, dan melaksanakan segala perintahnya,
menjauhi segala larangannya dan tidak menyembah Allah
kecuali dengan cara yang disyari'atkan kepadanya.
Beliau hanyalah seorang hamba yang tidak boleh
disembah, seorang Rasul yang tidak boleh didustakan
dan seorang hamba yang tidak mampu mendatangkan
manfaat atau mudharat bagi dirinya atau orang lain,
kecuali atas izin Allah dan kehendak-Nya. Allah
berfirman : "Katakanlah: "Aku tidak mengatakan
kepadamu, bahwa perbendaharan Allah ada padaku, dan
tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak
(pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang
malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang
diwahyukan kepadaku. " (QS. 6:50).

Ada beberapa kepribadian yang sangat menonjol dalam
diri Rasulullah sehingga kita diperintah untuk
mengambil suri tauladan dalam mendidik umat. Dr.
Muhammad Ra'fat Sa'id dalam karyanya berjudul "
Ar-Rasul al-Mu'allim, wa Manhajuhu fit ta'lim "
mencatat beberapa kepribadian Rasululllah menurut
Al-Qur'an.

1. Sebagai Penerima Wahyu
Firman Allah : "Katakanlah: Sesungguhnya aku
ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu
adalah Tuhan Yang Esa. Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang shalih dan janganlah dia
mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada
Rabb-nya" (QS. 18:110)

Begitulah Al-Qur'an menyatakan tentang
pribadi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Beliau memang manusia biasa, tetapi tidak seperti
manusia lainnya. Sebab beliau telah menerima wahyu
dari Allah dan telah dipilih-Nya untuk menyampaikan
risalah-Nya. Kita pun sebagai umatnya yang mengikuti
jejak beliau harus berkepribadian seperti beliau, yang
menyadari bahwa kita adalah pewaris wahyu yang telah
beliau sampaikan.

2. Pribadi yang Dapat Dipercaya
Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa sifat seorang
muballigh, pengajar dan pendidik adalah sifat
ash-shidq (berkata benar) dan al-amanah (dapat
dipercaya) dalam tablighnya. Selain itu tentunya tidak
menyampaikan sesuatu tentang agama yang tidak
diwahyukan Allah. Itulah sifat-sifat yang dimiliki
oleh beliau. Allah berfirman: "Dan tiadalah yang
diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya) " (Qs. 53 : 3-4).

3. Pembawa Nikmat, Kesucian dan Ilmu
Al-Qur'an menjelaskan bahwa diangkatnya
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai utusan
Allah adalah pemberian Allah kepada kaum mu'minin yang
mengajari dan membersihkan jiwa mereka setelah sekian
lama berada dalam kegelapan. Allah berfirman: "Sungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang
rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka -ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa)
mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan
Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi)
itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang
nyata.". (Qs. 3:164).

Disamping tiga kepribadian seperti yang
tersebut di atas, masih banyak lagi kelebihan yang
dimiliki oleh beliau. Beliau juga merupakan figur yang
dicintai dan ditaati oleh para sahabat yang hidup
sezaman dengan beliau dan -- Insya Allah -- termasuk
kita, meski kita belum pernah melihat beliau semasa
hidup. Pribadi yang kokoh dan terlatih juga nampak
dalam diri beliau ketika menghadapi kesulitan dalam
perjalanan hidup beliau.
Dari sekian banyak kajian tentang perjalanan
da'wah dan pendidikan yang beliau lakukan kepada umat,
kita dapat mendapat pelajaran bahwa beliau adalah
sosok pendidik yang betul-betul memahami tabiat dasar
manusia. Para ahli ilmu jiwa pendidikan menyimpulkan,
bahwa diantara tabiat manusia : " Dia tidak mau
menyempurnakan proses belajar yang mereka tempuh -
sepanjang hidupnya- kecuali dari pendidik yang mereka
cintai; mereka ketahui kemampuannya; mereka rasakan
adanya sentuhan-sentuhan jiwa secara langsung. Raut
wajah yang selalu ceria dan perhatian yang penuh " .
Sifat itu semua terkumpul dalam sosok
pribadi Rasulullah Muhammad shallallahu 'alahi
wasallam. Semoga kita dapat meneladaninya.



Di dapat dari artikel manusia

Tidak ada komentar: