Rabu, 31 Desember 2008

Seperti gemuruh petir
yang menggoncangkan bumi
dalam hujan yang deras.

Seperti suara sekumpulan lebah yang ingin mendapatkan manisnya madu.

Seperti kencang topan yang ingin berhembus kencang menuju daratan.



Seisi dunia berteriak kepada dia.
Yang telah memporak-porandakan rumah-rumah saudara mereka.
Seisi dunia mengutuk dia.
Yang tetap tak berhati menghancurkan kemanusian di bumi tercinta.
Seisi dunia melawan dia.
Yang berkeras hati ingin menumpas habis seluruh manusia-manusia pilihan.

Satu tujuan mereka.
Kerdekaan!

Satu latar belakang mereka.
Saudara Muslim!

Tak terhitung jumlah manusia yang kini turun ke jalan. Menyampaikan pesan dan permintaan pada dunia. Agar Israel menghentikan serangan mereka ke jalur gaza. Agar Palestina dapat merdeka.
Tak terhitung jumlah manusia yang kini bersatu padu menghimpun kekuatan mereka. Meski tak terlalu besar yang masing-masing mereka lakukan. Tapi mereka berhimpun agar kekuatan besar mereka dapatkan.
Ini semua dapat terjadi karena adanya rasa cinta sesama muslim.

Ayo! kita turut berjuang dalam membebaskan palestina...
Walau hanya sepucuk doa...

"Allahummantsurna mujahidina fi palestine...."

AllahuAkbar

Palestina Tercinta

Mungkin ini adalah hari di mana al-haq dan yang bathil tertampak jelas. Mungkin ini adalah hari di mana kebenaran dapat diperjuangkan. Mungkin ini adalah hari di mana semua tindak kedzaliman di lawan sekuat tenaga. Mungkin ini adalah hari di mana seluruh umat muslim dapat bersatu. Mungkin ini adalah hari di man ikatan persaudaraan dan rasa cinta dapat menang. Mungkin ini adalah hari di mana janji-janji Allah ditampakkan. Mungkin ini adalah hari dimulainya sebuah era baru. Dan mungkin ini adalah hari umat muslim menggapai kemenangan!!!

Sampai hari ini, terdapat 385 orang tewas dan 1800 terluka akibat serangan zionis Israel di jalur Gaza. Serangan ini adalah yang terbesar. Dan akan bertambah besar karena Israel tidak akan menghentikan serangannya sampai seluruh mujahid HAMAS 'ditumpas'. Nyawa-nyawa akan terus terhempas. Dan apa yang biasa kita sebut dengan kemanusiaan mungkin akan sulit didapatkan oleh saudara-saudara kita di palestina.

Kini Palestina adalah satu-satunya negara yang belum bisa menikmati kemerdekaan negaranya. Berpuluh-puluh tahun mereka berada dalam kondisi konflik yang belum terlihat ujungnya.

Dan pada hari ini mereka benar-benar dalam kondisi peperangan besar melawan zionis. Peperangan. Mungkin kurang tepat disebut seperti itu. Karena Israel tidak peduli siapapun yang mereka bombardir. Wanita, anak-anak, bayi, orang-orang tua. Mereka tidak peduli dengan itu semua. Ini lebih tepat disebut sebagai agresi dan serangan pemusnahan.

Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, apakah kita terus diam terduduk hanya melihat saudara-saudara kita yang siang malam hidup dalam penderitaan. Pangan yang tipis, langkanya persediaan pengobatan yang harus segera mereka dapatkan agar tetap hidup dalam serangan ini. Apakah kita tetap ingin duduk manis, melihat laporan berita jumlah korban tewas semakin bertambah. Lihatlah saudara-saudara kita di palestina sana. Lupakah kita, merekalah yang dulu menghancurkan jet-jet tempur Belanda yang ingin menyerang republik ini, merekalah yang pertama mengacungkan tangan meminta kemerdekaan negara ini, merekalah yang paling banyak menyumbang dana bantuan saat tsunami di serambi mekah kemarin.

Saudaraku, mari bergerak, kerahkan kemampuan. Bantulah mereka, meski hanya sebuah do'a yang kita panjatkan. Do'akan lah mereka. Do'akan. Agar mereka selalu diberi kekuatan dan diberi kemerdekaan. Amin. Amin ya Rabbal'alamin.

Minggu, 14 September 2008

Majulah Hai Sahabat-Izzatulislam

Luruskanlah niatmu… Hai sahabat
Membina ummat menggapai hidayah
Tetapkan Langkahmu… Hai sahabat
Tapaki jalan perjuangan -2x-

Dan debu-debu jadi saksi
Peluh dan darah menghias diri
Kan tetap setia pada janji
Hingga kemenangan atau kesyahidan
Kan kau raih... nanti

Tegarlah jiwamu… Hai sahabat
Usah kau ragu dengan janji Rabb-mu
Melaju menderu tanpa jemu
Runtuhkan barisan musuhmu

Makar kedzoliman kian menghujam
Menggoyahkan sendi kebenaran
Bangkitlah wahai para pejuang
Satukan tekadmu hadapi musuhmu
Ayo maju… maju… maju!!

Tetapkanlah langkahmu… hai sahabat
Tapaki jalan perjuangan…

~Interlude~

Repeat all,

Jumat, 11 Juli 2008

Waktu...

Terkadang..........

Waktu terasa sangat lama berlalu..............

Terkadang.............

Waktu terasa amat cepat berlalu.................

Kerinduan akan masa-masa perjuangan akan selalu ada dalam hati...........

Kerinduan akan masa-masa memulai untuk belajar menjadi lebih baik pasti kan selalu tertanam........

Kerinduan akan masa-masa indah di dalam kumpulan orang-orang yang insyaAllah dicintai-Nya pastikan bersemi di hati.....

Kerinduan akan masa-masa indah yang dijalani dengan tangis dan senyum pasti kan selalu menjadi bunga di hati.....

Karena memang rasa rindu itu akan menyemangatkan kita untuk terus berjalan di dalam jalan ini....

Karena memang rasa rindu itu akan membuat kita untuk terus berada dalam barisan ini....

Untuk terus berada bersama kawan-kawan yang rela membantu di saat susah dan menemani disaat kita sedih ataupun senang...

Untuk bisa terus menemani adik-adik yang nanti akan ikut bersama merasakan indahnya jalan ini......

Semangat Akhi...

Semangat Ukhti...

Untuk terus berada dalam barisan ini........

Jumat, 27 Juni 2008

Analogi tukang bangunan…..

Ada sebuah analogi yang mungkin sudah sering terdengar,, tapi mungkin dapat mengingatkan kita semua…

Ada dua orang tukang bangunan yang sedang bekerja…….

Salah seorang tukang bangunan ada di atas, sebut saja Doni……..

Dan yang seorangnya lagi ada dibawah, sebut saja Jaka………

Doni yang berada di atas ingin memanggil Jaka yang berada dibawah, namun karena suara yang bising suara Doni tidak terdengar oleh Jaka.………

Akhirnya Doni berinisiatif untuk melempar jaka dengan sebuah koin yang ada di kantongnya. …….

Ia berpikir jaka akan menengok ke atas dan akan melihat dirinya…..……

Namun Jaka tidak menengok ke atas, ia justru hanya mengambil uang koin yang tadi jatuh malah di kantongin lagih…….

Karena Jaka belum menengok juga, Doni melemparkan uang koin itu lagi………

Dan hal yang sama terjadi berulangkali………..

Sampai koin yang ada di kantong Doni habis………

Ia tidak kehabisan akal ia melempar sebuah batu kecil ke bawah agar si Jaka menengok……

Dan BERHASIL!!!!!

Jaka menengok ke atas sambil berkata “ Woi, Ati2 lo kalo ada di atas! Liat2 orang yang dibawah, kalo kena kepala gw gimana?? Mw tanggung jawab lo???”

Mungkin itu analogi yang cocok untuk menggambarkan atas apa yang Allah telah berikan kepada kita.

Kalo diibaratin koin-koin yang jatuh itu adalah nikmat yang udah kita terima.

Mungkin kita harus melihat ke arah-Nya atau kata lainnya bersyukur.

Jangan sampe malah kita jadi lupa pada-Nya alias kufur.

Yang ada malah nantinya kita juga bakalan kena timpuk batu kecil kayak si Jaka.

Alias malah di uji dengan cobaan, yang tujuannya gak lain gak bukan biar kita melihat ke arah-Nya alias inget kepada-Nya.

Bukan malah “memarahi”-Nya atau jadi bersu’udzan kepada-Nya.

Kita harus ingat bahwa nikmat-nikmat yang sekarang ada dalam diri kita adalah pemberian Allah semata.

Kalo malah jadi su’udzan dan “ngomelin” bahkan “maki-maki” Yang Di Atas nantinya malah bukan batu kecil lagi yang dateng.

Bisa beton atau yang lainnya…

…….Yang jelas mulai sekarang inget dah sama apa yang Allah telah berikan ke kita.

………….JANGAN LUPA BERSYUKUR

….Daripada “ketimpuk malah batu” Iy g????

Rabu, 25 Juni 2008

Nulis yach....

Menulis….

“Merupakan sebuah kebisaan yang memang harus dibiasakan dari sekarang. Karena dengan menulis kita dapat membuat diri kita menjadi lebih berkualitas. Sebab dengan menulis kita dapat lebih mudah mengingat apa saja yang kita tulis daripada ucapan yang biasa kita lontarkan. Dengan menulis kita dapat mengapresisikan diri kita. Dan tak lupa dengan menulis kita dapat berbagi ilmu dengan yang lainnya…”

Kawan…..

Kenapa yach memulai kebiasaan menulis itu susah bgt yach?…

Nulis ya?… Ehh.. Keliatannya sich gampang…

Tinggal ngebayangin dikit, truss tulis dah…

Tapi pada kenyataannya dan setelah praktek dilapangan nulis itu susah juga ya…

Pemikiran benar-benar harus fokus… Coz kalo gak gitu, pasti nanti tulisannya jadi ngebahas kemana-mana dah… Entah nyambung ke masalah yang ini ato yang ntu… Ngerasain gak sich yang kayak gitu…??? Kalo saya jujur aja ngerasain yang kayak gtu tuch…

Trus blum lagi bahan yang kita tulis kita harus kuasain dengan baik… biar infonya gak salah dan jadi asal2an dah…. Kan ada aja tuch org yang ngasal2…

Emh.. Tapi budaya menulis bner2 harus kita biasain dech… Kayak yang udah dibilang diatas, saya setuju aja dengan pendapat itu… Kalo menurut saya orang yang pinter nulis pasti otak kanan ama kirinya bner-bner dipake dah tuch… Cz butuh sistematis yang bagus ama imajinasi yang keren juga tentunya… Biar yang baca tulisnnya asik2 aj dan nikmatin bacaannya…

Trus Kenapa sich para penulis terkenal bis sehebat itu?

Kalo menurut saya…

Ya apalagi selain rajin latian menulis,, pasti dengan sendirinya kemampuan akan terasah dan pemikirannya juga akan lebih berkembang… Jadi tambah lama tambah gampang buat nyalurin inspirasi ato ide yang ada di dalem kepala tuch…

Kan gitu susahnya nulis, kadang pikiran kita kemana tau jadi idenya juga berantakan…

Tapikan males berjam2 ada didepan kertas ato mesin tik ato komputer ya kan?

Ehm,.. mungkin kalo mau mulai kebiasaan nulis jangan terlalu dipaksain.. Pelan-pelan dari kayak nulis testi ato nulis apakek… Bikin puisi… Bikin komentar…. Perlahan-lahan juga bakalan bakalan lebih enak dah… Percaya dech….

Enaknya apa ya yang kita tulis?

Ya apa aja yang ada di dalem otak… kan gampang tuch… Gak usah dalem-dalem gali otaknya.. Dari yang ada di pinggiran otak aja… dan biarkan ide mengalir dengan sendirinya… walaupun emang jangan sampe keluar dari tema terlalu jauh…

Yang perlu diinget kalo kita nulis tuch harus dibaca lagi… Kira2 bahasa yang dipake pas ape kagak…. Ato ada yang salah ketik ato gimana… Biar lebih bagus nanti hasilnya…

Kalo gitu mulai nulis dech……

Nah gitcu donk…. Liat tulisan diawal dah… Yang paling saya setuju ialah nulis biar bacaan kita bisa berguna bagi orang lain… Mabtab tuch…….

Bisa kasih semangat ato info-info yang barangkali aja dibutuhin… Kan mayan dah tuch pahalanya gede… Iya gag? ^_^

Buruan dah bikin tulisan… entah sekedar coret2an kyak gni ato bisa lebih lagi…. Saya juga lagi belajar nih… Biar bisa berguna bagi orang banyak ajah……. Islam juga butuh penulis yang hebatkan………….

…………………………………………………………….(a_e)F..……………………………………………………

Minggu, 27 April 2008

In the 1st blog_

Alhamdulillah,, segala puji hanya bagi Allah SWT karna atas rahmat dan karuniaNya lah kita dapat menikmati indahnya berIslam.... Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junungan kita Nabi Muhammad SAW....

Akhirnya,, saya bisa juga membuat blog,, walaupun belum rajin2 bgt menulis,, tapi kemarin sudah ada beberapa artikel yang saya taruh di blog ini,, tapi semoga saya dapat benyak lebih banyak menulis lagi... kan gak emang begitu tujuannya,, iya G? biar bisa bermanfaat buat orang laen..

Ya udah,, kalo diantara kamu ada yang punya saran,, jangan ragu2 untuk dikirim ya.....

Sabtu, 26 April 2008

puisi doa_

DO’A UNTUK SAUDARAKU

Ya Allah,

jadikanlah saudaraku,

manusia yang cukup menyadari,

kalau ia sedang lemah,

Dan cukup tabah untuk menghadapi dirinya sendiri,

kalau ia sedang takut.

Yang akan bangga dan tidak berputus asa,

kalau ia kalah secara jujur.

Dan rendah diri serta lembut dalam kemenangan.

Ya Allah,

jadikanlah saudaraku,

manusia yang bukan cuma bias berharap,

tetapi juga mampu berbuat,

insan yang mengenal engkau.

Ya Allah,

janganlah bawa ia ke jalan

yang serba mudah dan serba enak,

tetapi biarlah ia belajar mandiri ditengah badai,

dan biarlah ia merasakan penderitaan

orang-orang yang gagal.

Ya Allah,

jadikanlah saudaraku,

manusia yang hatinya jernih,

yang cita-citanya tinggi…

Manusia yang dapat mengendalikan dirinya sendiri,

sebelum ia mengendalikan orang lain

Yang meraih masa depan,

tetapi tidak melupakan masa lalu.

Dan kalau semua itu sudak menjadi miliknya,

mohon diberikan rasa humor kepadanya.

Berilah ia kerendahan hati,

supaya selalu ingat kesederhanaan dari keagungan sejati,

keterbukaan dari kebijaksanaan sejati,

dan kelemahan dari kekuatan sejati…

Minggu, 13 April 2008

8 kado terindah

Saya kutip dari sebuah milis, semoga bermanfaat 

KEHADIRAN
 
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yg tak ternilai 
harganya.
Memang kita bisa juga hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto 
Atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. 
Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.
 
MENDENGAR
 
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang 
Lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang  disampaikan.
Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. 
Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan  terima kasihpun akan terdengar manis baginya.
 
DIAM
 
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai 
Untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari 
segalanya,
Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena 
memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar 
menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.
 
KEBEBASAN
 
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki 
Atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "Kau bebas berbuat semaumu".
Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan 
Penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.
 
KEINDAHAN
 
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil 
lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yg tertata indah, misalnya.
 
TANGGAPAN POSITIF
 
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, 
sikap atau tindakan orang yg kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang 
benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba 
hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. 
Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan 
maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.
 
KESEDIAAN MENGALAH
 
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai 
Menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah".
Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi 
janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa musti jadi pemicu 
pertengkaran yg berlarut-larut? Kesediaan untuk mengalah juga dapat 
melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada 
manusia yg sempurna di dunia ini

SENYUMAN
 
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, 
terlebih yg diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yg beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang 
jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri 
dengan dunia sekeliiling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yg dikasihi?

Minggu, 06 April 2008

Ukhuwah!!

Ini adalah sebuah kisah tentang kepemimpinan Ali ibn Abi Thalib dalam Khulafaurrasyidin yang sangat patut kita teladani.

Tidak ada khalifah yang paling mencintai ukhuwwah, ketika orang berusaha menghancurkannya, seperti Ali ibn Abi Thalib. Baru saja dia memegang tampuk pemerintahan, beberapa orang tokoh sahabat melakukan pemberontakan. Dua orang di antara pemimpin Muhajirin meminta izin untuk melakukan umrah. Ternyata mereka kemudian bergabung dengan pasukan pembangkang. Walaupun menurut hukum Islam pembangkang harus diperangi, Ali memilih pendekatan persuasif. Dia mengirim beberapa orang utusan untuk menyadarkan mereka. Beberapa pucuk surat dikirimkan. Namun, seluruh upaya ini gagal. Jumlah pasukan pemberontak semakin membengkak. Mereka bergerak menuju Basra.

Dengan hati yang berat, Ali menghimpun pasukan. Ketika dia sampai di perbatasan Basra, di satu tempat yang bernama Alzawiyah, dia turun dari kuda. Dia melakukan shalat empat rakaat. Usai shalat, dia merebahkan pipinya ke atas tanah dan air matanya mengalir membasahi tanah di bawahnya. Kemudian dia mengangkat tangan dan berdo'a: "Ya Allah, yang memelihara langit dan apa-apa yang dinaunginya, yang memelihara bumi dan apa-apa yang ditumbuhkannya. Wahai Tuhan pemilik 'arasy nan agung. Inilah Basra. Aku mohon kepada-Mu kebaikan kota ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya. Ya Allah, masukkanlah aku ke tempat masuk yang baik, karena Engkaulah sebaik-baiknya yang menempatkan orang. Ya Allah, mereka telah membangkang aku, menentang aku dan memutuskan bay'ah-ku. Ya Allah, peliharalah darah kaum Muslim."

Ketika kedua pasukan sudah mendekat, untuk terakhir kalinya Ali mengirim Abdullah ibn Abbas menemui pemimpin pasukan pembangkang, mengajak bersatu kembali dan tidak menumpahkan darah. Ketika usaha ini pun gagal, Ali berbicara di hadapan sahabat-sahabatnya, sambil mengangkat Al-Qur'an di tangan kanannya: "Siapa di antara kalian yang mau membawa mushaf ini ke tengah-tengah musuh. Sampaikanlah pesan perdamaian atas nama Al-Qur'an. Jika tangannya terpotong peganglah Al-Qur'an ini dengan tangan yang lain; jika tangan itu pun terpotong, gigitlah dengan gigi-giginya sampai dia terbunuh."

Seorang pemuda Kufah bangkit menawarkan dirinya. Karena melihat usianya terlalu muda, mula-mula Ali tidak menghiraukannya. Lalu dia menawarkannya kepada sahabat-sahabatnya yang lain. Namun, tak seorang pun menjawab. Akhirnya Ali menyerahkan Al-Qur'an kepada anak muda itu, "Bawalah Al-Qur'an ini ke tengah-tengah mereka. Katakan: Al-Qur'an berada di tengah-tengah kita. Demi Allah, janganlah kalian menumpahkan darah kami dan darah kalian."

Tanpa rasa gentar dan penuh dengan keberanian, pemuda itu berdiri di depan pasukan Aisyah. Dia mengangkat Al-Qur'an dengan kedua tangannya, mengajak mereka untuk memelihara ukhuwwah. Teriakannya tidak didengar. Dia disambut dengan tebasan pedang. Tangan kanannya terputus. Dia mengambil mushaf dengan tangan kirinya, sambil tidak henti-hentinya menyerukan pesan perdamaian. Untuk kedua kalinya tangannya ditebas. Dia mengambil Al-Quran dengan gigi-giginya, sementara tubuhnya sudah bersimbah darah. Sorot matanya masih menyerukan perdamaian dan mengajak mereka untuk memelihara darah kaum Muslim. Akhirnya orang pun menebas lehernya.

Pejuang perdamaian ini rubuh. Orang-orang membawanya ke hadapan Ali ibn Abi Thalib. Ali mengucapkan do'a untuknya, sementara air matanya deras membasahi wajahnya. "Sampai juga saatnya kita harus memerangi mereka. Tetapi aku nasihatkan kepada kalian, janganlah kalian memulai menyerang mereka. Jika kalian berhasil mengalahkan mereka, janganlah mengganggu orang yang terluka, dan janganlah mengejar orang yang lari. Jangan membuka aurat mereka. Jangan merusak tubuh orang yang terbunuh. Bila kalian mencapai perkampungan mereka janganlah membuka yang tertutup, jangan memasuki rumah tanpa izin, janganlah mengambil harta mereka sedikit pun. Jangan menyakiti perempuan walaupun mereka mencemoohkan kamu. Jangan mengecam pemimpin mereka dan orang-orang saleh di antara mereka."

Sejarah kemudian mencatat kemenangan di pihak Ali. Seperti yang dipesankannya, pasukan Ali berusaha menyembuhkan luka ukhuwwah yang sudah retak. Ali sendiri memberikan ampunan massal. Sejarah juga mencatat bahwa tidak lama setelah kemenangan ini, pembangkang-pembangkang yang lain muncul. Mu'awiyah mengerahkan pasukan untuk memerangi Ali. Ketika mereka terdesak dan kekalahan sudah di ambang pintu, mereka mengangkat Al-Qur'an, memohon perdamaian. Ali, yang sangat mencintai ukhuwwah, menghentikan peperangan. Seperti kita ketahui bersama, Ali dikhianati. Karena kecewa, segolongan dari pengikut Ali memisahkan diri. Golongan ini, kelak terkenal sebagai Khawarij, berubah menjadi penentang Ali. Seperti biasa, Ali mengirimkan utusan untuk mengajak mereka berdamai. Seperti biasa pula, upaya tersebut gagal.

Dari: Islam Aktual. Jalaluddin Rakhmat. Mizan, Jakarta 1991

Minggu, 30 Maret 2008

Meneladani Kepribadian Rasulullah SAW

Segala puji hanya untuk Allah, Rabb alam semesta.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah
kepada Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam. Juga kepada keluarga, para sahabat yang
mulia dan para pengikut beliau yang setia hingga hari
kiamat.

Saudaraku yang dimuliakan Allah, Di antara rukun iman
yang kita yakini dalam ajaran agama kita adalah iman
kepada para Nabi dan Rasul yang diutus Allah kepada
umat manusia. Mereka telah menda'wahkan ajaran tauhid
(mengesakan Allah) dan melarang perbuatan syirik
(menyekutukan Allah) yang semua itu terangkum dalam
ajaran agama yang kita cintai, al-Islam. Allah
berfirman : "Dan sesungguhnya telah diwahyukan
kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu : Jika
kamu mempersekutukan (Rabb), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi". (QS. 39:65).

Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah ke bumi ini
adalah Muhammad shallallahu 'alahi wasallam. Kita
telah memberi kesaksian (syahadah) bahwa beliau
benar-benar seorang utusan Allah dengan kalimat
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Syahadah ini
memiliki konsekuensi membenarkan segala yang datang
dari beliau, dan melaksanakan segala perintahnya,
menjauhi segala larangannya dan tidak menyembah Allah
kecuali dengan cara yang disyari'atkan kepadanya.
Beliau hanyalah seorang hamba yang tidak boleh
disembah, seorang Rasul yang tidak boleh didustakan
dan seorang hamba yang tidak mampu mendatangkan
manfaat atau mudharat bagi dirinya atau orang lain,
kecuali atas izin Allah dan kehendak-Nya. Allah
berfirman : "Katakanlah: "Aku tidak mengatakan
kepadamu, bahwa perbendaharan Allah ada padaku, dan
tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak
(pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang
malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang
diwahyukan kepadaku. " (QS. 6:50).

Ada beberapa kepribadian yang sangat menonjol dalam
diri Rasulullah sehingga kita diperintah untuk
mengambil suri tauladan dalam mendidik umat. Dr.
Muhammad Ra'fat Sa'id dalam karyanya berjudul "
Ar-Rasul al-Mu'allim, wa Manhajuhu fit ta'lim "
mencatat beberapa kepribadian Rasululllah menurut
Al-Qur'an.

1. Sebagai Penerima Wahyu
Firman Allah : "Katakanlah: Sesungguhnya aku
ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu
adalah Tuhan Yang Esa. Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang shalih dan janganlah dia
mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada
Rabb-nya" (QS. 18:110)

Begitulah Al-Qur'an menyatakan tentang
pribadi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Beliau memang manusia biasa, tetapi tidak seperti
manusia lainnya. Sebab beliau telah menerima wahyu
dari Allah dan telah dipilih-Nya untuk menyampaikan
risalah-Nya. Kita pun sebagai umatnya yang mengikuti
jejak beliau harus berkepribadian seperti beliau, yang
menyadari bahwa kita adalah pewaris wahyu yang telah
beliau sampaikan.

2. Pribadi yang Dapat Dipercaya
Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa sifat seorang
muballigh, pengajar dan pendidik adalah sifat
ash-shidq (berkata benar) dan al-amanah (dapat
dipercaya) dalam tablighnya. Selain itu tentunya tidak
menyampaikan sesuatu tentang agama yang tidak
diwahyukan Allah. Itulah sifat-sifat yang dimiliki
oleh beliau. Allah berfirman: "Dan tiadalah yang
diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya) " (Qs. 53 : 3-4).

3. Pembawa Nikmat, Kesucian dan Ilmu
Al-Qur'an menjelaskan bahwa diangkatnya
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai utusan
Allah adalah pemberian Allah kepada kaum mu'minin yang
mengajari dan membersihkan jiwa mereka setelah sekian
lama berada dalam kegelapan. Allah berfirman: "Sungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang
rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka -ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa)
mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan
Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan Nabi)
itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang
nyata.". (Qs. 3:164).

Disamping tiga kepribadian seperti yang
tersebut di atas, masih banyak lagi kelebihan yang
dimiliki oleh beliau. Beliau juga merupakan figur yang
dicintai dan ditaati oleh para sahabat yang hidup
sezaman dengan beliau dan -- Insya Allah -- termasuk
kita, meski kita belum pernah melihat beliau semasa
hidup. Pribadi yang kokoh dan terlatih juga nampak
dalam diri beliau ketika menghadapi kesulitan dalam
perjalanan hidup beliau.
Dari sekian banyak kajian tentang perjalanan
da'wah dan pendidikan yang beliau lakukan kepada umat,
kita dapat mendapat pelajaran bahwa beliau adalah
sosok pendidik yang betul-betul memahami tabiat dasar
manusia. Para ahli ilmu jiwa pendidikan menyimpulkan,
bahwa diantara tabiat manusia : " Dia tidak mau
menyempurnakan proses belajar yang mereka tempuh -
sepanjang hidupnya- kecuali dari pendidik yang mereka
cintai; mereka ketahui kemampuannya; mereka rasakan
adanya sentuhan-sentuhan jiwa secara langsung. Raut
wajah yang selalu ceria dan perhatian yang penuh " .
Sifat itu semua terkumpul dalam sosok
pribadi Rasulullah Muhammad shallallahu 'alahi
wasallam. Semoga kita dapat meneladaninya.



Di dapat dari artikel manusia